Saturday, August 13, 2011

Komunikasi sebagai multiparadigma science

Sebelum kita melangkah jauh tentang paradigm, kita harus tahu apa pengertian dari paradigm. Paradigm adalah seperangkat keyakinan dasar yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Paradigma pertama diungkapkan oleh Thomas Kuhn, Thomas mengungkapkan bahwa paradigma sebagai normal science atau ilmu pengetahuan yang normal. Normal science harus ada beberapa syarat yaitu harus ada teori, metode, konsep pemikiran, tokoh-tokoh atau para ahli ilmu pengetahuan, buku, jurnal, dan lain-lain. Dalam ilmu sosial terutama komunikasi paradigma ada beberapa macam dan cirri-ciri tersendiri, yaitu:
a.       Positivisme. Ciri-ciri positivisme adalah hubungan antara peneliti dan objek yang diteliti tidak mempunyai hubungan karena positivisme hanya berprinsip untuk mencari hukum secara objektif dan hasil dari penelitian tersebut bersifat generalisasi. Paradigma ini bersifat dominan pada ilmu-ilmu eksak atau ilmu pasti.
b.      Post positivisme. Paradigma post positivisme adalah ilmu pengetahuan yang ingin mencari kebenaran secara objektif tetapi tetap masih ada modifikasi dari pola-pola atau narasumber yang berbeda. Hal ini dilakukan agar mendapat gambaran yang objektif. Agar peneliti dapat melihat keobjektifan dari objek yang diteliti perlu adanya triangulasi yaitu
a.       Metode pengumpulan data. Metode ini bisa dilakukan dengan cara wawancara.
b.      Teori yang digunakan. Peneliti bisa menggunakan teori-teori dari beberapa ahli agar penelitian ini memiliki hasil maksimal.
c.       Sumber data
C.     Interpretif atau konstruktifisme. Paradigma ini lebih mementingkan autensitas dan kebenaran dari yang diuji tidak tunggal (multiperspektif). Kebenaran ditentukan oleh dari sudut pandang masing-masing subjek.
D.     Critical. Pengetahuan harus bisa digunakan untuk melekukan perubahan sosial. Cirinya adalah untuk membangun kesadaran kearah yang lebih baik.
Posisi komunikasi dalam ilmu sosial
Komunikasi adalah ilmu bagaimana cara penyampaian pesan atau informasi dari sumber atau source pada penerima atau receiver. Komunikasi akan berjalan lancar bila yang penerima dan pemberi sumber mempunyai kesamaan, yaitu kesamaan persepsi, tingkat pendidikan dan beberapa hal lagi. Komunikasi mempunyai arti yang sangat pentig bagi ilmu sosial lainnya. Banyak ilmu-ilmu sosial yang membutuhkan ilmu komunikasi tetapi tidak sebagai disiplin ilmu khusus seperti cabang-cabang ilmu sosial yang lain. Ilmu sosial yang juga membutuhkan ilmu komunikasi adalah ilmu sosiologi (Lazarfeld), ilmu politik (Laswell), ilmu psikologi sosial (Hovland), elektro (Claude E Shanon, elektro (Norbert wiener), sosiologi (Teodor Adorno).
Komunikasi itu seperti oase bagi ilmu-ilmu sosial lainnya. Karena komunikasi adalah ilmu yang bisa dimasukkan pada materi-materi ilmu sosial lain yang begitu bersifat fleksibel dan begitu penting materi komunikasi. Sehingga komunikasi banyak disinggahi ilmu-ilmu sosial lain. Berikut ini adalah rincian ilmu-ilmu sosial yang juga singgah pada ilmu komunikasi:
a.       Ilmu politik : ilmu Politik lebih konsen mengenai kekuasaan atau power dan orang-orang yang mencari kepentingan. Kegiatan politik bisa dilihat dari kegiatan komunikasi, terutama komunikasi massa. Media massa sekarang baik cetak atau elektronik begitu mengawal kegiatan-kegiatan politik di negara Indonesia.
b.      Ilmu sosiologi : ilmu sosiologi lebih konsen pada tata cara kehidupan dalam masyarakat.  Yaitu bagaimana masyarakat bisa terbentuk, dijaga dan dipelihara. Dengan komunikasi maka masyarakat akan lebih dekat, lebih akrab dan lebih responsif          . maka kehidupan bermasyarakat menjadi lebih baik.
c.       Ilmu psikologi : psikologi lebih konsen pada perilaku manusia, terutama psikologi perkembangan, psikologi kognitif, psikologi sosial, psikologi komparatif. Dengan adanya komunikasi, maka manusia akan lebih terbentuk lagi terutama masalah kepribadian dan perilaku.
d.      Linguistik. Linguistic mempelajari tentang bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi. Dengan cara berbahasa yang baik  maka komunikasi akan berjalan lebih bagus dan lebih efektif.
e.       Tekhnik dan matematika. Komunikasi dalam tekhnik dan matematika, menempatkan komunikasi sebagai entitas fisik yang dapat ditransmisikan.

No comments:

Post a Comment